SMA Negeri 2 Lhoknga, yang berlokasi di Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, telah menjadi pelopor dalam menerapkan Program P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) sebagai bagian dari Kurikulum Merdeka. Program ini dirancang untuk membentuk siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Artikel ini akan mengulas bagaimana SMA Negeri 2 Lhoknga mengimplementasikan Program P5, dampaknya terhadap siswa, dan kontribusinya dalam mencetak generasi yang berwawasan global namun tetap berakar pada budaya lokal.

Apa Itu Program P5?

Program P5 adalah inisiatif dalam Kurikulum Merdeka yang bertujuan untuk mengembangkan karakter siswa berdasarkan Profil Pelajar Pancasila. Program ini mencakup enam dimensi utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; berkebinekaan global; bergotong royong; mandiri; bernalar kritis; dan kreatif. Melalui proyek tematik, siswa diajak untuk belajar secara holistik, mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan keterampilan abad 21.

Di SMA Negeri 2 Lhoknga, Program P5 diimplementasikan melalui kegiatan proyek yang relevan dengan konteks lokal, seperti pelestarian lingkungan, kewirausahaan, dan penguatan kearifan budaya Aceh. Program ini memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan kreativitas, kolaborasi, dan pemecahan masalah melalui pendekatan berbasis proyek.

Implementasi Program P5 di SMA Negeri 2 Lhoknga

SMA Negeri 2 Lhoknga telah merancang berbagai kegiatan dalam Program P5 yang mencerminkan komitmen sekolah untuk membentuk siswa yang berintegritas dan peduli terhadap lingkungan serta masyarakat. Berikut adalah beberapa contoh kegiatan P5 yang telah dilaksanakan:

  1. Proyek Pelestarian Lingkungan: Budidaya Tukik Hijau
    Salah satu proyek unggulan adalah pelestarian ekosistem penyu melalui budidaya tukik hijau di wilayah Lhoknga. Siswa terlibat dalam kegiatan konservasi, seperti mempelajari siklus hidup penyu, menjaga kebersihan pantai, dan melepas tukik ke laut. Proyek ini mengasah dimensi gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan, sekaligus meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya menjaga ekosistem lokal.
  2. Kewirausahaan Berbasis Kearifan Lokal
    Siswa diajak untuk mengembangkan produk kreatif yang terinspirasi dari budaya Aceh, seperti kerajinan tangan berbahan lokal atau makanan tradisional. Proyek ini mengintegrasikan dimensi kreativitas dan kemandirian, di mana siswa belajar membuat rencana bisnis sederhana, memasarkan produk, dan mempresentasikan ide mereka kepada komunitas sekolah.
  3. Pementasan Seni Budaya Aceh
    Untuk memperkuat dimensi berkebinekaan global dan berakhlak mulia, sekolah menyelenggarakan proyek pementasan seni, seperti tari tradisional Aceh (misalnya, tari saman atau ranup lampuan). Siswa belajar menghargai budaya lokal sambil mempromosikan nilai-nilai kebersamaan dan toleransi melalui seni.
  4. Bakti Sosial dan Kepedulian Masyarakat
    Siswa terlibat dalam kegiatan bakti sosial, seperti membersihkan lingkungan sekitar sekolah atau mengunjungi panti asuhan. Kegiatan ini memperkuat dimensi gotong royong dan berakhlak mulia, serta membangun empati siswa terhadap kebutuhan masyarakat.

Dampak Program P5 bagi Siswa

Program P5 di SMA Negeri 2 Lhoknga telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi siswa. Beberapa manfaat yang terlihat meliputi:

Siswa juga dilibatkan dalam refleksi setelah setiap proyek, yang membantu mereka memahami nilai-nilai yang telah dipelajari dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini memastikan bahwa pembelajaran tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga pada proses pengembangan diri.

Dukungan Sekolah dalam Program P5

Keberhasilan Program P5 di SMA Negeri 2 Lhoknga tidak lepas dari dukungan pihak sekolah. Faktor-faktor pendukung meliputi:

Selain itu, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) turut berperan dalam mengkoordinasikan kegiatan P5, memberikan siswa kesempatan untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab.